Awal tahun 1949 diadakan reorganisasi pemerintahan di Sumatera. Dengan keputusan Pemerintah Darurat RI tanggal 17 Mei 1949 Nomor 22/Pem/PDRI jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan, selanjutnya dengan ketetapan Pemerintah Darurat RI tanggal 17 Desember 1949 dibentuk Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli atau Sumatera Timur yang kemudian dikenal dengan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan ini dicabut dan kembali dibentuk Provinsi Sumatera Utara.
Di Provinsi Sumatera Utara bayak terdapat suku bangsa. Ada Batak, Nias, dan Melayu. Namun, suku Batak merupakan etnis mayoritas. Semua dapat hidup dengan berdampingan. Kehidupan masyarakat di Kota Medan kebanyakan berdagang, baik dari suku Batak maupun suku lainnya. Susunan masyarakat Sumatera Utara adalah berdasarkan geneologis teritorial seperti Batak Toba, Mandailing dan Nias. Sedangkan suku Melayu berdasarkan teritorial. Bila ditinjau dari garis keturunan maka suku Batak dan Nias adalah patrilinial, sedang suku Melayu adalah parental (keturunan kedua belah pihak bapak dan ibu).
Makanan Khas Sumatera Utara
Arsik
Arsik
adalah salah satu masakan khas kawasan Tapanuli yang populer. Masakan
ini dikenal pula sebagai ikan mas bumbu kuning. Ikan mas adalah bahan
utama, yang dalam penyiapannya tidak dibuang sisiknya.
Bumbu
arsik sangat khas, mengandung beberapa komponen yang khas dari wilayah
pegunungan Sumatera Utara, seperti andaliman dan asam cikala (buah
kecombrang), selain bumbu khas Nusantara yang umum, seperti lengkuas dan
serai. Bumbu-bumbu yang dihaluskan dilumuri pada tubuh ikan beberapa
saat. Ikan kemudian dimasak dengan sedikit minyak dan api kecil hingga
agak mengering.
Saksang
Saksang
adalah masakan khas dari tanah Batak yang terbuat dari daging babi
(atau daging anjing) yang dicincang dan dimasak dengan menggunakan
darah,santan dan rempah-rempah (termasuk jeruk purut dan daun salam,
ketumbar, bawang merah, bawang putih, cabai, merica, serai, jahe,
lengkuas, kunyit dan andaliman). Saksang menjadi makanan wajib dalam
adat pernikahan Batak.Dalam etnis tionghua,sering dikenal dengan sebutan
Angbak dan Chasiobak.Angbak meggunakan cairan berwarna merah yang manis
sehingga membuat makanan ini cukup terkenal sedagkan Chasiobak digoreng
hingga kering sehingga menimbulkan kesan garing.
Tarian Khas Sumatera Utara
Tari Tor-Tor
Tarian Tor-tor khas suku Batak, Sumatera Utara. Tarian yang gerakannya
se-irama dengan iringan musik (magondangi) yang dimainkan dengan
alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, dan terompet batak.
Tari tor-tor dulunya digunakan dalam acara ritual yang berhubungan
dengan roh, dimana roh tersebut dipanggil dan "masuk" ke patung-patung
batu (merupakan simbol dari leluhur), lalu patung tersebut tersebut
bergerak seperti menari akan tetapi gerakannya kaku. Gerakan tersebut
meliputi gerakan kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan.
Wisata Alam Favorit Sumatera Utara
Danau Toba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar